Pengaturan gizi yang baik mengurangi kemungkinan pembentukan janin abnormal dan membantu menjamin janin tumbuh sebaik mungkin. Ibu yang hamil tidak perlu melakukan diet yang berlebihan. Makan saja jenis makanan normal dan sehat yang menguntungkan setiap orang, yaitu makanan yang kaya vitamin, mineral, dan serat tapi tidak terlalu tinggi kadar gula atau lemaknya. Kadar gula, garam serta lemak yang tinggi tidak bagus bagi kehamilan.
Makanan yang banyak mengandung serat penting dikonsumsi. Serat penting untuk penyerapan nutrisi makanan serta untuk proses pencernaan. Serat juga membantu mencegah sembelit dan pendarahan. Kurang makanan yang mengandung serat dapat menyebabkan susah BAB (buang air besar) sehingga dapat menyebabkan wasir. Wasir yang luka dapat mengeluarkan darah.
Lemak yang bagus bagi ibu hamil adalah lemak tak jenuh yaitu lemak yang terdapat pada tanaman seperti bunga matahari atau minyak zaitun, kacang segar, dan minyak ikan. Lemak yang bersumber dari ikan laut sangat bagus bagi pertumbuhan otak janin karena banyak mengandung asam lemak esensial.
Yodium, Zat Besi, Kalori dan Protein
Yodium dan zat besi berpengaruh terhadap perkembangan otak janin. Ibu hamil yang kekurangan yodium bisa mengakibatkan anaknya kelambatan mental. Bila kekurangan zat besi, bisa mengakibatkan pertumbuhan otak terganggu. Selain yodium dan zat besi asupan kalori dan protein juga sangat berpengaruh dalam pertumbuhan janin. Beberapa hasil penelitian menunjukan ibu hamil yang mengalami kekurangan kalori dan protein akan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Namun begitu ibu hamil tidak boleh juga kelebihan kalori karena akan mengakibatkan kegemukan. Kegemukan dapat mendatangkan berbagai macam penyakit yang berbahaya bagi ibu hamil. Protein berguna bagi pembentukan, pertumbuhan sel-sel otot janin, pertumbuhan plasenta, haemoglobin dan yang tak kalah pentingnya adalah untuk pembentukan dan perkembangan sel-sel otak yang akan berpengaruh kepada kecerdasan seorang anak.
OMEGA 3,6 dan DHA
Omega 3,6 dan DHA adalah merupakan bagian dari asam lemak essensial yang dibutuhkan bagi perkembangan otak dan kecerdasan janin. Omega 3 (asam alfalinolenat) berperan penting pada perkembangan sel –sel syaraf, otak dan system penglihatan khususnya retina. Selain itu omega 3 (asam alfalinolenat) juga berperan penting menjaga keutuhan dinding sel, mengontrol kolesterol darah, mencegah penyempitan dan pengerasan pembuluh darah yang dapat mengakibatkan penyakit jantung. Otak bayi 60 persen diantaranya terdiri dari DHA yang merupakan salah satu bentuk senyawa aktif omega 3 (asam alfalinolenat). Kekurangan asam lemak berdampak kepada ketidakseimbangan fungsi saraf seperti menurunnya daya ingat dan kemampuan mental lainnya. Sumber omega 3 (asam alfalinolenat) banyak ditemukan pada ikan laut, terutama ikan laut dalam seperti ikan salmon, tuna, makarel, sarden dan jenis lainnya. Selain ikan, telur juga banyak mengandung omega 3 (asam alfa linolenat). Sedangkan pada sumber nabatinya banyak terdapat pada kedelai, tahu, tempe, kacang-kacangan, biji bunga matahari, dan sayuran hijau. Seperti omega 3 (asam alfa linolenat) omega 6 (asam linoleat) juga berfungsi hampir sama yaitu berperan penting dalam pembentukan sel-sel otak, selain itu juga berguna bagi kesehatan kulit dan menjaga ketahanan tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar